Kamis, 07/11/2024 22:31 WIB

Utusan AS Tiba di China, Bahas Masalah Iklim

Utusan AS Tiba di China, Bahas Masalah Iklim

Mantan Menlu AS John Kerry (foto: Memo)

Beijing, Jurnas.com - Utusan Amerika Serikat (AS), John Kerry, tiba di China pada Minggu (16/7), untuk memulai kembali pembicaraan yang terhenti antara dua penghasil emisi gas pemanasan planet terbesar di dunia.

"Mulai Senin, China dan Amerika Serikat akan melakukan pertukaran pandangan yang mendalam tentang masalah iklim," kata media negara, CCTV, saat kedatangan Kerry di Beijing dikutip dari AFP.

Perjalanan Kerry ke China, dengan jadwal bertemu Xie Zhenhua, mengikuti minggu-minggu musim panas yang memecahkan rekor. Ilmuwan menyebut situasi ini diperburuk oleh perubahan iklim.

Pembicaraan iklim bilateral terhenti tahun lalu setelah Nancy Pelosi, yang saat itu menjadi ketua DPR AS, mengunjungi Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan membuat marah Beijing, yang menganggap pulau itu sebagai wilayahnya.

Tetapi Kerry, mantan Menteri Luar Negeri AS, menikmati hubungan yang relatif ramah dan konsisten dengan China, meskipun Washington dan Beijing berselisih tentang Taiwan dan sejumlah masalah pelik lainnya, termasuk semikonduktor canggih.

Perjalanannya ke Beijing adalah yang ketiga kalinua sebagai utusan iklim Presiden Joe Biden, dan juga dilakukan setelah dua kunjungan penting lainnya oleh pejabat AS, yakni Menteri Luar Negeri Antony Blinken, kemudian Menteri Keuangan Janet Yellen, guna menstabilkan hubungan AS-China.

Pemerintahan Biden telah mengidentifikasi iklim sebagai bidang kerja sama potensial dengan Beijing, meskipun ada ketegangan di tempat lain.

Dimulainya kembali pembicaraan iklim AS-Tiongkok akan terjadi pada minggu terpanas dalam rekor global, menurut Organisasi Meteorologi Dunia. Juni menjadi bulan terpanas yang pernah tercatat, menurut lembaga AS dan Eropa.

"Kerry akan menggunakan waktunya di Beijing untuk terlibat dengan pejabat China sehubungan dengan peningkatan implementasi dan ambisi serta mempromosikan COP28 yang berhasil," ujar Departemen Luar Negeri, merujuk pada pembicaraan iklim PBB pada November.

KEYWORD :

China Amerika Serikat Perubahan Iklim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :